Bandung 21/3 – Dalam konteks seni atau film, apropriasi mengacu pada tindakan mengambil gambar, suara, atau elemen artistik lain yang ada dan menggunakannya dalam konteks baru atau dengan makna baru. Ini adalah teknik umum yang digunakan oleh seniman dan pembuat film untuk membuat karya baru yang mengomentari atau mengkritik karya seni atau budaya yang ada.
Misalnya, seorang seniman mungkin menyesuaikan gambar dari lukisan terkenal dan menggunakannya sebagai bagian dari karya baru untuk menciptakan makna atau konteks baru. Demikian pula, seorang pembuat film mungkin menyesuaikan cuplikan dari film lama dan menggunakannya dalam film baru untuk mengomentari karya aslinya atau untuk membuat narasi baru. banyak seniman dan pembuat film berpendapat bahwa apropriasi adalah bentuk ekspresi artistik yang sah dan cara untuk terlibat dan mengomentari karya budaya yang ada.
Mahasiswa Prodi FT dalam mata kuliah tata artistik mencoba menerapkan konsep approviasi dalam penciptaan spesial effect pada film tertentu dengan tujuan mengasah kemampuan riset, manajemen dan kreativitas. Manfaat lain yang dirasakan oleh mahasiswa, treatment ini sebagai gambaran umum bagaimana kondisi industri sesungguhnya dalam praktik special effect.
Special Effect atau Riasan efek khusus (juga dikenal sebagai riasan prostetik) adalah jenis aplikasi riasan yang digunakan dalam film, televisi, dan teater untuk menciptakan berbagai efek pada wajah dan tubuh aktor. Riasan jenis ini digunakan untuk membuat luka, bekas luka, dan kelainan bentuk lainnya yang terlihat realistis, serta mengubah aktor menjadi makhluk atau karakter yang bukan manusia.
.
.
.
.
.
.
.
Dokumentasi kegiatan Special Effect Class
Riasan efek khusus dapat melibatkan penggunaan prostetik, yaitu potongan yang dibuat khusus yang ditempelkan pada wajah atau tubuh aktor menggunakan perekat. Prostetik ini dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti lateks busa atau silikon, dan dapat dicetak untuk menciptakan efek tertentu, seperti tanduk atau bekas luka. Teknik lain yang digunakan dalam riasan efek khusus termasuk airbrushing, yang digunakan untuk menciptakan efek bayangan atau pewarnaan halus pada kulit, dan penggunaan darah palsu, yang digunakan untuk membuat luka atau cedera yang terlihat realistis. Riasan efek khusus adalah bagian penting dari industri film dan digunakan untuk menciptakan berbagai efek, mulai dari penyempurnaan halus hingga transformasi dramatis. Penata rias efek khusus yang terampil sangat dicari di industri film, dan pekerjaan mereka sangat penting dalam menghidupkan karakter dan makhluk di layar lebar.
Mimi sebagai mahasiswa yang memiliki konsentrasi bidang tersebut menuturkan “menurut saya penting, karena sebagai mahasiswa film dan televisi harus paham akan tata artistik. Walaupun terdapat 4 studio yaitu film, tv, animasi, dan kajian, kita semua perlu tahu dan paham akan tata artistik. Terlebih studio yang memfokuskan penciptaan atau membuat sebuah karya yang “nampak”. Pada mata kuliah tata artistik juga kita belajar akan soal estetika, semiotika, arti, pemaknaan, maksud, pendukung, dan lain sebagainya. Di mata kuliah inipun mahasiswa diolah rasa peka / sense terhadap apa yang akan kita buat dan apa yang kita lihat. Dan kepekaan itu adalah dasar yang perlu dan harus kita semua punya/miliki. Selain menumbuhkan kepekaan, kita pun akan bertambah kreativitas atas keterampilannya. Dengan beberapa praktik yang dilakukan membuat apa yang kita pahami secara teori bisa terealisasikan secara bentuk fisik maupun tulisan dengan secara kreatif dan inovatif. Begitulah mengapa pentingnya mata kuliah tersebut, kompetensi yang masih belum terlihat bisa menjadi timbul pada mata kuliah ini”, pungkasnya. (SSN – Salsa Solli Nafsika)